Manusia dan Belalang

Manusia terkadang memiliki sikap yang sulit di tebak secara pasti. Di sisi lain kita mampu mengikuti irama sikap Manusia yang telah dekat dengan kita. Namun, itu bukan menjadi jaminan mutlak untuk kita dapat memahami sikap manusia dari A-Z. Tetap saja ada sikap yang tertinggal selama kita mengikuti irama dan pola kehidupan manusia itu sendiri.
Manusia ibarat belalang yang suka melompat ke arah yang sulit untuk di tebak. Meskipun belalang tersebut masih dapat di ikuti. Belalang melompat ke arah yang mereka kehendaki dan tidak satupun yang dapat memerintah belalang untuk bergerak dan melompat ke arah barat, timur, selatan dan utara. Kita tidak dapat memastikan secara pasti ke arah (routing) mana yang akan ditujunya. Seperti itu lah sikap manusia yang ada secara real di dunia ini. Manusia tetap memiliki pikiran dan keinginan. Dengan adanya pikiran dan keinginan tersebut manusia itu sendirilah yang dapat menentukan jalan dan arah yang hendak mereka capai.
Meskipun manusia memiliki sikap yang masih labil dan mudah dipengaruhi serta terpengaruh oleh subjek, objek dan metode-metode tertentu sehingga akan merubah sikap manusia ke arah (routing) tertentu. Namun, itu adalah warna-warni yang terdapat pada bagian luar yang menghiasi sikap manusia. Tetap saja kita tidak akan pernah bisa memastikan secara benar atas apa yang ada di balik hati dan pikiran manusia tersebut.
Manusia dan belalang adalah makhluk hidup yang bebas dan dapat bergerak sesuai dengan kehendak dan keinginan mereka sendiri dan alam ataupun lingkungan adalah media yang selalu mendampingi mereka. Terkadang Lompatan dan pergerakan yang diambil terlalu dekat atau cepat bahkan seringkali mereka diam (tidak bergerak) serta secara tiba-tiba atau tak terduga mereka dapat melompat jauh kedepan atau mundur kebelakang. semua itu adalah misteri yang telah tersusun rapi di alam ini. Dan itu semua akan mejadi catatan yang mengisi sejarah (history) di alam ini.
Alam akan menyimpan sejuta cerita kehidupan yang memiliki misteri yang sulit diungkap secara pasti. sehingga untuk memperoleh kepastian itu membutuh kan jangka waktu dan pemahaman yang lama (long time).

By B.K. Utomo