Demokrasi

Kekuasaan (power) politik

       Dalam sistem demokrasi, kekuasaan (power) politik dijalankan atas rule of law, bukan sebaliknya, rule of men.Tetapi sangat disayangkan dalam prakteknya rule of men justru telah menjadi semcam budaya di indonesia. Banyak orang yang merasa dirinya berada di atas hukum. Kenyataan ini seolah-olah mendukung kebenaran akan kata-kata CICCERO "omnes legum servi summus uti liberi esse possumus" kita semua sebenarnya budak hukum, sehingga dapat menjadi bebas.
       Apabila kita masih menghendaki terjadinya proses demokratisasi, kita tidak boleh dibuat tak berdaya sama sekali menghadapi kekuatan luar yang memang dahsyat. Caranya kita harus membuat semacam "garis" kesanggupan untuk bermartabat yang penuh dengan tekad untuk menyatakan bahwa sekalipun belum mampu untuk secara positif memberi sumbangan bagi tegaknya demokrasi, pantang untuk terlibat atau melibaatkan diri dalam setiap sikap atau perbuatan yang "membunuh" atau menghambat demokrasi.
 
INGAT:
Seluruh agama, seni, dan ilmu adalah cabang-cabang dari pohon yang sama. Seluruh aspirasi ini diarahkan untuk kesempurnaan hidup manusia, yang mengangkat mereka dari nuansa eksistensi yang melulu fisikal ke arah kebebasan.